Archive for category All About Rhino
Zoo’s Sumatran rhino dies
Posted by httsan in All About Rhino, Rhino News on September 7, 2009
Emi, the Sumatran rhino that delivered a record number of calves while in captivity, died this weekend, dealing a setback to the breeding programs that once called her the last hope to saving the endangered species.
The 21-year-old rhino lived at the Cincinnati Zoo & Botanical Garden for 14 years, becoming a crowd favorite and producing three calves, Andalas, Suci and Harapan.
Just eight years ago, the delivery of Andalas marked the first captive birth of a Sumatran rhino in more than a century and helped the zoo become an internationally known breeding program.
“The loss of an animal that’s as beloved and well-known as Emi is always heartbreaking,” said Thane Maynard, director of the Cincinnati Zoo. “But it’s important to remember, too, that we’re going to continue to work to save endangered species like this, and that Emi won’t be forgotten.”
Filosofi Hidup Badak
Posted by httsan in All About Rhino on September 13, 2007
Badak adalah bukti satwa dari sisa zaman dinosaurus. Saat kehidupan dinosaurus dan yang lainnya punah akibat perubahan iklim yang sangat drastis, badak dan beberapa satwa lainnya seperti komodo masih terselamatkan dan terpelihara dengan baik keberadaannya. Mereka berevolusi sesuai dengan zamannya tetapi tidak meninggalkan bentuk dan ciri dari nenek moyang mereka. Badak purba dahulunya berbadan cukup besar dan burbulu lebat, hal ini masih dapat kita lihat pada jenis badak Sumatera dengan adanya bulu yang ada di sekujur tubuhnya walaupun mempunyai tubuh yang lebih kecil.
Gambar 1. Nenek moyang dari badak yang lebih dikenal dengan Wooly Rhino
Badak di Indonesia Terancam Kepunahan?
Posted by httsan in All About Rhino on June 13, 2007
Badak!!! Satwa ini merupakan satwa yang secara umum cukup dikenal oleh masyarakat secara luas, bahkan pameo tentang ’muka badak’ lebih melekat dikalangan orang umum untuk orang yang tak tahu malu. Tapi sebenarnya badak adalah satwa yang sangat pemalu dan soliter (hidup sendiri-sendiri) di habitat aslinya.
Secara umum masyarakat mengenal badak adalah satwa yang punya tanduk atau cula di hidungnya dan berat badan yang besar. Secara morfologi itu sangatlah benar. Tetapi berdasarkan pengalaman dan pantauan yang terlihat, masyarakat di Indonesia lebih mengenal badak dari Afrika, besar tinggi dan punya cula yang menjulang tinggi seperti yang terlihat di Taman Safari, kebun binatang atau televisi.
Recent Comments